Entri Populer

Rabu, 25 Maret 2015

REVIEW INSURGENT.
THE SEKUEL FROM DIVERGENT.
"One Choice will Destroy you"
" Defy the Reality" 

Summit entertaiment present (19 March 2015)
Cast: Shailene Woodley, Theo James, Naomi Watts, Kate Winslet, Milles Teller, Ansel Elgort.
Genre: Dystopia, Y.A
Based from the Book INSURGENT by Veronica Roth

(Artikel ini MUNGKIN mengandung spoiler!)

      "Aku masih orang yang sama, yang jauh lebih memilih meletakkan moncong pistol di atas dahiku daripada harus menembakmu" Beatrice Prior.
 
      Di atas adalah kutipan kalimat favorit saya dari novel kedua trilogy Divergent karya Veronica Roth. Di antara ketiga buku karangan mbak Roth, Insurgent memang menjadi favorite saya, mengapa?


    Karena disinilah proses perubahan semua karater terjadi. saya bisa melihat switching character si tokoh utama yaitu Tris Prior dari sosok gadis kaku tampak lemah Abnegation menjadi heroine seutuhnya. Lebih tahu mendalam akan jati diri Tobias 'Four ' Eaton. Banyak aksi, sarat dan kental akan sisi kemanusiaan, dan ketegangan tingkat tinggi sebab kita takkan pernah tahu karakter mana yang dipertahankan oleh Roth atau justru dimatikan.

       Itulah sebabnya saya menaruh ekspetasi sangat besar terhadap filmnya walau sedari awal sejak tahun 2011 mengikuti perkembangan trilogy ini, saya telah menyiapkan diri jika pihak Summit bakal membongkar dan merombak Insurgent versi film.

       Film dimulai dengan pelarian Tris, Tobias alias Four tapi sori dori mori saya lebih suka panggil dia Tobias xD (berasa jadi yang paling spesial dan boleh panggil begitu #dijahar teamTobias)

     Oke balik lagi. Singkat kata setelah kejadian di Divergent, Tris,Tobias, Peter,Caleb dan Markus terpaksa bersembunyi di markas Amity alias faksi perdamaian setelah mereka ditetapkan sebagai buronan akibat fitnahan Jeanine Matthews. Si Pemimpin Faksi Erudite, faksi kecerdasan dan ilmu pengetahuan. Keberadaan Tris dkk untuk sementara aman karena Johana Reyes, wanita lembut dan baik hati pemimpin Amity memberikan mereka tempat dengan syarat mereka tak boleh membuat keributan dan harus mematuhi aturan faksi Amity.

       Disisi lain Eric dan Max, mantan pemimpin Dauntless yang kemudian menjadi anak buah kepercayaan Jeanine berhasil menemukan kotak rahasia yang tengah diincar Jeanine. Disembunyikan oleh Natalie dan Andrew Prior didalam rumah mereka, sekaligus alasan dari kasus kehacuran dan pembataian terhadap faksi Abnegation. Kotak itu merupakan pesan dari para pendiri kota lebih dari 200 tahun lalu, konon wajib dibuka apabila telah terjadi perpecahan diantara faksi, serta semakin banyakny keberadaa Divergent. Meski ironisnya,walau Jeanine membenci Divergent ia ternyata membutuhkan bantuan mereka untuk membuka kotak ' keramat'tersebut, sebab hanya seorang Divergent sejati yang mampu melakukannya. Kemudian Jeanine memerintahkan Eric dan Max mengakapi semua Divergent yang ada demi bisa membuka kotak ajaib tersebut.

        Singkat cerita Amity diserang oleh Eric dan Max,di saat Johana sang pemimpin baru saja menegur Tris karena bertengkar dengan Peter. Kekacauan terjadi di Amity. Peter berkhianat,beruntung Tris, Tobias dan Caleb berhasil kabur. Pelarian membawa mereka bertemu Factionless atau biasa disebut sekelompok orang tanpa faksi. yaYang mengejutkan mereka semua justru mencari Tobias Eaton dan ingin membawanya menemui pemimpin kaum tanpa faksi tersebut. 

        Markas rahasia Factionless ternyata jauh lebih besar dari yang dibayangkan siapapun, dan rupanya pemimpin dari kaum Factionless tak lain tak bukan adalah ibu kandung Tobias. Evelyn Johnson. Evelyn menawarkan kerjasama pada Tobias agar Dauntless ( yang tengah bersembunyi di Candor) dan Factionless agar bersatu untuk menjatuhkan rezim  Jeanine. Namun Tobias menolak. Keesokan harinya ketiganya berangkat menuju Candor, tapi ditengah jalan Caleb memutuskan untuk berpisah dan menentukan jalan hidupnya sendiri. 

        Setibanya di Candor Tris dan Tobias ga lantas disambut dengan tangan terbuka. Pemimpin faksi Candor yang termakan fitnahan Jeanine ingin membawa Tris dan Tobias ke dewan untuk diadili. Namun berkat ide Tobias, Jack Kang sang pemimping Candor setuju mengadili keduanya memakai cara Candor yaitu memakai serum kejujuran. Awalnya Tris menolak tapi akhirnya terpaksa setuju demi membersihkan namanya. Saat itulah rahasia Tris sebagai Divergent terungkap ke publik, sekaligus fakta jika Tris tanpa sengaja membunuh Will. Dan tentunya sangat menyakiti Christina , sahabat baik Tris sekaligus kekasih Will. 

       Ketika sedang mencoba menenangkan pikiran di atas atap bersama Uriah Pedrad teman sesama Dauntless (Yeay!!!akhirnya babang Uriah muncul juga!) Mereka diserang faksi Dauntless pembelot pimpinan Max dan Eric yang tengah mencari Divergent di Candor dengan cara menidurkan semua orang memakai peluru berisi serum khusus percobaan baru Erudite. 

Tapi seperti yang sudah ditebak, Tris tetap sadarkan diri. Tris dan Uriah, yang ternyata juga sama seperti Tris tertangkap basah oleh Max saat mencoba kabur. Sempat terjadi perkelahian dan Tris dinyatakan positif 100% Divergent oleh alat detektor sakti milik Erudite. Ketika Tris akan dibawa pergi Tobias muncul bersama Dauntless lainnya mengalahkan Eric (Maxnya udah kabur duluan ga keren ih Max) 

      Sebelum Eric dieksekusi Tobias akibat semua dosanya membunuhi banyak jiwa tak bersalah, Eric sempat mengingatkan Tobias jika Tris akan terus dikejar oleh Jeanine karena dialah Divergent yang dibutuhkan. Bermodalkan alasan itu Tobias memutuskan untuk menggabungkan kekuatan sisa Dauntless dengan Factionless. Bersama Tris keduanya memimpin  pasukan menuju tempat Ibunya.

       Tapi rupanya setelah di Factionless pun Tris tak sepenuhnya aman. Jeanine yang sudah tahu mengenai rahasia Tris menggunakan segala cara untuk menarik Tris keluar dari persembunyiannya dengan cara membunuhi Dauntless yang tak bersalah dan sudah terkena peluru serum Erudite. Christina dan Hector(adik dari Shauna yang sayangnya kagak muncul di pelemmmm ishh) nyaris menjadi korban. Didasarkan rasa berdosa, Tris memutuskan menyerahkan diri kepada Jeanine, kabur secara diam-diam dari Factionless setelah memberikan satu memori kenangan manis terakhir bagi Tobias xD (Gyaaa! satu studio jejeritan karena adegan ini! dan saya sukses meleleh) 

       Setibanya di Erudite, Tris rupanya harus berhasil membuka kotak pandora ajaib yang katanya merupakan pesan terakhir dan keramat dari para pendiri jika tidak Jeanine akan terus membunuhi orang-orang. Caranya, Tris harus melewati kelima simulasi dari 5 faksi yang mana sejauh ini belum ada satupun Divergent berhasil selamat saat melakukannya. 

      Ada banyak kejutan Tris temui ketika dia menjadi tahanan di Erudite. Pengkhianatan yang sangat menyakitkan dari salah satu orang yang dicintainya, hingga kejutan dari musuh tak disangka-sangka. Di sisi lain Tobias memutuskan mengejar Tris ketika ia tahu kekasihnya memilih melarikan diri dan mengorbankan nyawanya.

      Akankah Tris berhasil melewati simulasi dan membuka kotak pandora?
      Apakah isi kotak pandora sebenarnya?seberapa pentingkah itu?
      Mampukah Tobias menyelamatkan Tris tepat pada waktunya?
      Siapa yang setia dan siapa pengkhianat?
      Akankah kejahatan Jeanine mampu di patahkan?

      Oke,sebagai penggemar berat Divergent trilogy sejak awal, saya pun memutuskan membuat kesimpulan ini setelah TIGA KALI menonton filmnya.

* Kelebihan Film adaptasi Insurgent:
1. Tobias jauhhhh jauhh lebih so sweet dan romantis dari bukunya 😍😍Tapi nggak lebay dan berlebihan. Sosok Tobias yang dewasa, bertanggung jawab,tegas dan cenderung misterius terjaga dengan baik. Pelukkk Babang Theo james!ehhh
2. Karena rada beda dari bukunya. Tris di film jauh dua kali lipat lebih kuat serta tangguh dari buku. Mungkin efek rambut juga kali ya. sumveeeh! buat saya rambut Tris keren banget meski kependekan dari versi bukunya. She looks like a real warrior!! Bukan cuma itu kedalaman emosi dan perubahan sifat Tris tampak amat kuat dalam film bravo!
3. I Love Milles Teller!! ga nyangka dia bisa melakukan switching character Peter dan menjadikan Peter lebih humoris serta sulit dibenci wkwkwkk. Ga salah dia dapat nominasi oscar.
4. Saya suka bangett bangett setingnya! meski Amity versi bayangan saya pengennya macam Shire wkwkwkwk. Tapi Factionless markasnya jauh lebih menganggumlan dari bayangan saya.
5. Kasih jempol dua buat Mas Jai Courtney yang sukses memerankan Eric . Wow he's to hot to handle! wwwwkkwkwkwkw. Aktingnya memukauku.
6. Spesial effect dan sinematografinya membuat saya terbengong-bengong. John Trapanese yang menggantikan posisi Junkie Xl buat skoring telah menepati janjinya untuk membuat film ini lebih kelam dan gelap dari yang pertama.
7. Porsi aksi dan dramanya sangat pas dan tepat buat saya. Roberth S. sudah sukses menyeimbangkan di bagian ini. Kedalaman kedekatan hubungan Tris dan Tobias terasa nyata bahkan cenderung lebih kuat dari bukunya.
8. I'm crying a loud di cukup banyak scene. Gag heran deh Shailene dapet gelar Oscar beberapa waktu lalu.


*Kekurangan dari film Insurgent:
1. Sama seperti film pertamanya, banyaknya karakter karismatik yang tak dimunculkan di film seperti Zeke, Shauna, Cara kakak Will yang notabene punya andil penting dalam kisah membuat banyak penonton kecewa. Termasuk saya yang mengaku sebagai Fans berat adik kakak Pedrad nomor satu. 
2. Banyak karakter penting yang justru mendapat porsi amat kecil bahkan terkesan hanya menjadi figuran. Misalnya Tori yang harusnya menjadi salah satu pemimpin Dauntless bersama Tobias. Marcus Eaton juga tampak sama sekali nggak seseram penggambaran novelnya. Dan konflik antara Tris serta Christina sungguh kurang greget. Dan Uriah! astagaaa mana kisahnya dengan Marlene? Marlene dan Lynn juga terkesan iklan sekilas ishhhh. Meski saya paham ada alasan durasi sehingga pihak produksi terpaksa melakukab semua itu tapi tetap saja kecewa. Lalu Jeanine, dia lebih mirip wanita kaya doyan perintah dan tak tampak selicik versi buku. Lalu Evelyn well, lebih pantas jadi kakak Tobias daripada emaknya. Intrik antara Evelyn serta Marcus juga tak ditunjukkan sama sekali. Belum lagi karakter Johana Reyes terlalu tampak lemah. Saya juga kecewa karena keberadaan Jack Kang hanya begitu2 saja.
3. Ketiadaan Uriah di film pertama dan muncul baru di film kedua menimbulkan miss yang cukup fatal. Ada adegan ketika Uriah dan Tris mencoba melarikan diri dari Eric saat Candor diserang, disana Uriah baru tahu kalau dirinya Divergent. Lah sementara di film pertama saat penyerangan simulasi Dauntless terhadap Abnegation, para Divergent sadarkan diri. Jadi bagaimana bisa Uriah baru tahu kalau dia Divergent di film kedua?? saya rasa bagian skenario tidak memikirkan secara detail ketika dia merancang naskah untuk Uriah.
4. Perubahan besar-besaran jalan cerita Insurgent terkait kotak pandora pastinya menyebabkan perubahan jalan cerita film ke depannya. Misalkan dalam film Jeanine digambarkan sama sekali tak tahu isi dibalik kotak pandora tersebut. Lalu bagian terfatal adalah di ending, dimana dalam novelnya terdapat adegan penting yang menjadi kunci alasan kenapa cuma Tris yang bisa membuka kotak tersebut da berkaitan dengan sebuah nama dari dua suku kata. Asal tahu saja jutaan pembaca rela bersabar menanti satu tahun penuh demi bisa membaca Allegiant karna dialog penting tersebut dan film meniadakannya begitu saja. Seperti menghilangkan satu esensi pentingnya.
5. Adegan fight ending di Erudite kurang gregetttt! membuat penonton yang sudah membaca bukunya jadi berkata. " Yahhh gitu doang...." wkwkwkkwkk
6. Ada satu dialog dalam novel Insurgent yang menjadi kalimat favorit saya sepanjang tiga buku trilogynya. Yaitu adegan pertengkaran Tris di akhir buku dengan Tobias dan ketika itu Tris berkata. " Aku masih orang yang sama. Yang lebih memilih menodonhgkan pistol kedahiku daripada harus menembakmu" Dan saya amat kecewa karena Roth selaku ExProd dalam film ini tidak memasukkan kalimat sepanjang masa tersebut hahahah.

      Tapi over all dibalik segala pro kontra dari film ini,serta kekecewaan penonton atas ekpetasi besar, saya angkat 4 jempol termasuk kaki buat Insurgent. Salah satu alasannya karena jalan ceritanya masih tetap pada lajur utama serta kemampuan akting pemainnya tak perlu diragukan lagi. Ga sia-sia Summit memakai banyak artis dan aktor Oscar dan saya juga menghembuskan nafas lega sebab pihak produksi tidak memakai aktor sekedar jual tampang peraih Razzie Award seperti film adaptasi bukunya sebelumnya. :)

       Dan karakter pecundang terhebat dalam film ini saya jatuhkan kepada Caleb Prior!! Sejak awal saya nggak pernah membenci Peter ataupun Eric,karena pada dasarnya karakter mereka memang tercipta untuk menjadi antagonis. Tapi bahkan Peter yang super duper menyebalkan dimata banyak orang tahu cara balas budi pada Tris. Sedangkan Caleb....akhhh...andai punya ak47 udah saya arahkan ke dahinya mungkin. Bagi yang sudah nonton dan baca pasti tahu alasan kebencian saya pada krakter munafik macam begini hahaha.

      Nggak kerasa sudah berlembar2 words saya membuat review film ini maklum film dari buku favorit saya cenderung detail dan sebisa mungkin ga spoiler sori kalo masih ada keceplosan dibanyak sisi hahahah.  Terakhir saya sarankan bagi kalian yah belum nonton dan baca bukunya segera ke bioskop dan ke toko buku buat nonton atau beli bukunya wkakakmw. Bagi kalian yang ingin menonton film aksi, ada drama, serta pesan moral yang sarat tentang arti kehidupan, perbedaan dan persatuan maka tontonlah dan bacalah triligy Divergent! xD Divergent telah membuka banyak aspek dalam kehidupanku. 

       Nilai untuk Film ini.
      8,5/10 : Jumlah rata2 dari 20 koresponden.
      9/10 : Nilai saya secara pribadi.

     Last but not least. " Be BRAVE! FEAR DOESN'T SHUT YOU DOWN BUT IT WAKES YOU UP!" 

Nb:Sori kalo banyak typo ngetik via hape xD

Tidak ada komentar: